Pencitraan.
Saya yakin banyak diantara kita yang sudah tidak asing lagi dengan kata ini
bukan? Oke, kali ini saya akan membahas sedikit tentang pencitraan versi
pemikiran saya.
Pencitraan
adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan citra baik seseorang di
mata publik. Biasanya, pencitraan dekat sekali dengan hal-hal yang berbau
politik. Dalam kehidupan bernegara, kata 'pencitraan' akan sering sekali kita
dengar ketika akan ada pemilihan. Baik itu pemilihan kepala desa/kelurahan,
camat, bupati/walikota, gubernur, sampai pemilihan presiden. Dimana ada seorang
tokoh dipoles sedemikian rupa agar bisa lebih dikenal baik oleh masyarakat.
Bukan hanya dalam kehidupan bernegara saja, dalam dunia kampus pun kata
'pencitraan' bisa marak ketika akan ada pemilihan Ketua BEM baik di tingkat
Fakultas dan Universitas.
Yang
bisa saya lihat dan saya rasakan adalah di Universitas Diponegoro, Semarang.
Tak bisa dipungkiri bahwa yang namanya pencitraan akan selalu saja ada
menjelang PEMIRA (pemilihan raya), bahkan ada yang jauh-jauh hari sebelum masa
kampanye sudah melakukan pencitraan. Sepengamatan saya, ada banyak sekali
metode pencitraan yang dilakukan oleh para calon pemimpin di BEM Fakultas dan
BEM KM Undip. Mulai dari penampilan, yang tadinya kurang rapi jadi necis abis.
Yang tadinya terlihat sangar, jadi ramah. Dari keeksisan, dari yang tadinya
jarang terlihat jadi terlihat dimana-mana. Ada yang mencitrakan dirinya dengan face to face, menjadi tokoh
utama di depan khalayak ramai, aktif membuat tulisan, banyak juga yang
melakukan pencitraan lewat dunia maya. Facebook dan Twitter-lah yang dianggap
menjadi sarana pencitraan lewat dunia maya yang efektif. Dan masih banyak lagi
metode-metode pencitraan lainnya yang lebih kreatif.
"Berarti,
pencitraan banyak bohongnya ya? Kan banyak tuh yang tadinya nggak ada jadi
diada-adain..."
Hayo, ngaku. Siapa
yang pernah terlintas pertanyaan dan pemikiran seperti itu? Nah, sebelum
meneruskan pemikiran Anda yang seperti itu lebih mari kembali dulu pada diri
sendiri. Mau jadi pemimpin, lalu mencitrakan dirinya itu wajar. Mana ada rakyat
yang mau memilih pemimpin yang take
action-nya tidak begitu terlihat? Mana ada rakyat yang mau memilih pemimpin
yang arogan dan tidak mau merakyat? Mana ada rakyat yang mau memilih pemimpin
yang kemampuan membela rakyatnya masih diragukan? Mana ada rakyat yang mau
memilih pemimpin yang wawasannya kurang? Yang saya maksudkan di sini adalah
yang namanya rakyat pasti memilih pemimpin yang sesuai dengan harapannya yang
baik. Maka, pencitraan di sini dibutuhkan untuk memperlihatkan kepada publik
bahwa calon-calon pemimpin memiliki kapabilitas yang baik sesuai dengan harapan
yang baik tadi. Sudah seharusnya untuk mewujudkan itikad baik harus diawali
dengan niat yang baik pula. Betul tidak?
Yang
namanya pemimpin harus BISA membawa perubahan yang lebih baik dan perubahan itu
dimulai dari perubahan diri terlebih dahulu sebelum mengubah orang lain. Wajar
rasanya jika semua orang yang melakukan pencitraan itu yang awalnya kurang baik
menjadi lebih baik. Dan memang harus BISA lebih baik kan? Namun pencitraan itu
belum utuh kalau hanya sampai menjadi terlihat baik. Harus sampai sesuai dengan
yang terlihat baik dan yang baiknya itu BISA terus berlanjut (bukan hanya pada
masa-masa kampanye), itu baru pencitraan. Banyak yang merasa kecewa ya karena
mereka menyadari bahwa apa yang mereka lihat baik itu ternyata sebenarnya
tidak baik, di sinilah letak kebohongannya.
Dalam
pencitraan, apa yang dikatakan, apa yang dilakukan, itu memang benar adanya.
Bukan suatu kebohongan belaka. Bisa kita buka firman-Nya dalam QS. Ash-Shaf : 3
yang bisa kita jadikan sebagai pengingat diri, “Sangatlah dibenci Allah jika
kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
Sekarang
sudah bulan Oktober dan biasanya waktu heboh-hebohnya tentang PEMIRA Undip ada
di bulan November-Desember. Walaupun belum ada pendaftaran secara resmi, bisa
kita tahu siapa-siapa saja yang akan mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin.
Dari mana kita tahu? Tentu saja dari pencitraannya. Ngeksis di Facebook, Twitter,
dan Blog itu sudah menjadi hal biasa. Tinggal masing-masing yang akan
mencalonkan diri BISA membuatnya menjadi luar biasa.
Pencitraan ada dua macam : Yang disengaja oleh diri sendiri dan yang dibuat oleh management team. Ada
beberapa kiat efektif yang bisa dilakukan saat pencitraan yang sengaja dibuat oelh diri sendiri. Di antaranya adalah
:
1. Jadilah
dirimu sendiri
Bolehlah, dirimu dipoles
sedemikian rupa. Namun, jangan sampai polesan itu menutupi apa yang menjadi ciri
khasmu yang bisa ber’nilaijual’ tinggi.
2. Katakan
apa yang memang dilakukan
Tidak ada kebohongan. Jika
pemimpin suka berbohong, apa yang terjadi pada rakyatnya?
3. Fokus
pada perbaikan diri
Ada seorang tokoh ingin
terlihat lebih baik daripada lawan mainnya lalu dia membeberkan kejelekan lawan
mainnya itu di forum yang ramai atau lewat tulisan-tulisan. Ini namanya fokus
pada kejelekan orang lain. Kalau seperti ini, sebenarnya diri kitalah yang
tidak berkembang karena cara ini hanyalah cara untuk merendahkan yang lain agar
kita terlihat lebih bersinar. Fokus pada perbaikan diri, bagaimanapun lawan mainnya,
tidak boleh diremehkan. Lawan semakin kuat, itulah yang membuat kita bisa
semakin termotivasi untuk menjadi lebih kuat dengan cara yang cerdas tanpa
melemahkan yang lain.
4. Dekati
orang-orang dengan baik
Perlu dukungan lebih? Perbanyak
link-mu. Nggak usah deh mengompori orang dengan provokasi yang tidak baik
mengenai lawan. Kita di sini mendekati untuk mencari dukungan yang suka rela.
Buat yang didekati juga jangan terlalu ke-geer-an
akan ditempati pada posisi penting ketika si doi udah jadi pemimpin. Didukung-mendukung
demi kepetingan rakyat, bukan kepentingan pribadi.
5. Bermainlah
dengan cantik
Jangan terlalu tergesa-gesa dan
jangan terkesan selalu frontal. Lakukan semuanya dengan rendah hati. Semua ada
langkah-langkahnya. Just do it step by
step.
Untuk pencitraan yang dibuat oleh management team, percayakan strategi pencitraannya pada management team dan calon bisa bergerak sesuai dengan arahan management team. Selain management team mengurus calon yang akan maju, management team juga mempunyai tugas untuk menggerakkan massa agar massa bisa memihak pada si calon yang didukung oleh management team. Melihat keberadaannya yang sangat penting, maka pastikan orang-orang di dalamnya adalah orang-orang hebat, cerdas, dan kreatif, bukan orang-orang sembarangan.
Apa salahnya dengan pencitraan? Menurut saya, tidak ada yang salah selama tidak bertentangan dengan yang saya sampaikan di atas. Sekali lagi, pencitraan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan citra baik seseorang di mata publik maka lakukanlah dengan cara yang terbaik agar kepercayaan publik BISA tetap dijaga. Terakhir, saya masih belajar. Mohon maaf jika banyak kekurangan di sana-sini. Terima kasih J
0 komentar:
Posting Komentar