RSS
Facebook
Twitter

Rabu, 24 Oktober 2012

Apa Salahnya Pencitraan?


Pencitraan. Saya yakin banyak diantara kita yang sudah tidak asing lagi dengan kata ini bukan? Oke, kali ini saya akan membahas sedikit tentang pencitraan versi pemikiran saya. 

Pencitraan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan citra baik seseorang di mata publik. Biasanya, pencitraan dekat sekali dengan hal-hal yang berbau politik. Dalam kehidupan bernegara, kata 'pencitraan' akan sering sekali kita dengar ketika akan ada pemilihan. Baik itu pemilihan kepala desa/kelurahan, camat, bupati/walikota, gubernur, sampai pemilihan presiden. Dimana ada seorang tokoh dipoles sedemikian rupa agar bisa lebih dikenal baik oleh masyarakat. Bukan hanya dalam kehidupan bernegara saja, dalam dunia kampus pun kata 'pencitraan' bisa marak ketika akan ada pemilihan Ketua BEM baik di tingkat Fakultas dan Universitas. 

Yang bisa saya lihat dan saya rasakan adalah di Universitas Diponegoro, Semarang. Tak bisa dipungkiri bahwa yang namanya pencitraan akan selalu saja ada menjelang PEMIRA (pemilihan raya), bahkan ada yang jauh-jauh hari sebelum masa kampanye sudah melakukan pencitraan. Sepengamatan saya, ada banyak sekali metode pencitraan yang dilakukan oleh para calon pemimpin di BEM Fakultas dan BEM KM Undip. Mulai dari penampilan, yang tadinya kurang rapi jadi necis abis. Yang tadinya terlihat sangar, jadi ramah. Dari keeksisan, dari yang tadinya jarang terlihat jadi terlihat dimana-mana. Ada yang mencitrakan dirinya dengan face to face, menjadi tokoh utama di depan khalayak ramai, aktif membuat tulisan, banyak juga yang melakukan pencitraan lewat dunia maya. Facebook dan Twitter-lah yang dianggap menjadi sarana pencitraan lewat dunia maya yang efektif. Dan masih banyak lagi metode-metode pencitraan lainnya yang lebih kreatif.

"Berarti, pencitraan banyak bohongnya ya? Kan banyak tuh yang tadinya nggak ada jadi diada-adain..."

Hayo, ngaku. Siapa yang pernah terlintas pertanyaan dan pemikiran seperti itu? Nah, sebelum meneruskan pemikiran Anda yang seperti itu lebih mari kembali dulu pada diri sendiri. Mau jadi pemimpin, lalu mencitrakan dirinya itu wajar. Mana ada rakyat yang mau memilih pemimpin yang take action-nya tidak begitu terlihat? Mana ada rakyat yang mau memilih pemimpin yang arogan dan tidak mau merakyat? Mana ada rakyat yang mau memilih pemimpin yang kemampuan membela rakyatnya masih diragukan? Mana ada rakyat yang mau memilih pemimpin yang wawasannya kurang? Yang saya maksudkan di sini adalah yang namanya rakyat pasti memilih pemimpin yang sesuai dengan harapannya yang baik. Maka, pencitraan di sini dibutuhkan untuk memperlihatkan kepada publik bahwa calon-calon pemimpin memiliki kapabilitas yang baik sesuai dengan harapan yang baik tadi. Sudah seharusnya untuk mewujudkan itikad baik harus diawali dengan niat yang baik pula. Betul tidak?

Yang namanya pemimpin harus BISA membawa perubahan yang lebih baik dan perubahan itu dimulai dari perubahan diri terlebih dahulu sebelum mengubah orang lain. Wajar rasanya jika semua orang yang melakukan pencitraan itu yang awalnya kurang baik menjadi lebih baik. Dan memang harus BISA lebih baik kan? Namun pencitraan itu belum utuh kalau hanya sampai menjadi terlihat baik. Harus sampai sesuai dengan yang terlihat baik dan yang baiknya itu BISA terus berlanjut (bukan hanya pada masa-masa kampanye), itu baru pencitraan. Banyak yang merasa kecewa ya karena mereka menyadari  bahwa apa yang mereka lihat baik itu ternyata sebenarnya tidak baik, di sinilah letak kebohongannya.

Dalam pencitraan, apa yang dikatakan, apa yang dilakukan, itu memang benar adanya. Bukan suatu kebohongan belaka. Bisa kita buka firman-Nya dalam QS. Ash-Shaf : 3 yang bisa kita jadikan sebagai pengingat diri, “Sangatlah dibenci Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”

Sekarang sudah bulan Oktober dan biasanya waktu heboh-hebohnya tentang PEMIRA Undip ada di bulan November-Desember. Walaupun belum ada pendaftaran secara resmi, bisa kita tahu siapa-siapa saja yang akan mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin. Dari mana kita tahu? Tentu saja dari pencitraannya. Ngeksis di Facebook, Twitter, dan Blog itu sudah menjadi hal biasa. Tinggal masing-masing yang akan mencalonkan diri BISA membuatnya menjadi luar biasa.

Pencitraan ada dua macam : Yang disengaja oleh diri sendiri dan yang dibuat oleh management team. Ada beberapa kiat efektif yang bisa dilakukan saat pencitraan yang sengaja dibuat oelh diri sendiri. Di antaranya adalah :
1.  Jadilah dirimu sendiri
Bolehlah, dirimu dipoles sedemikian rupa. Namun, jangan sampai polesan itu menutupi apa yang menjadi ciri khasmu yang bisa ber’nilaijual’ tinggi.
2. Katakan apa yang memang dilakukan
  Tidak ada kebohongan. Jika pemimpin suka berbohong, apa yang terjadi pada rakyatnya?
3.  Fokus pada perbaikan diri
Ada seorang tokoh ingin terlihat lebih baik daripada lawan mainnya lalu dia membeberkan kejelekan lawan mainnya itu di forum yang ramai atau lewat tulisan-tulisan. Ini namanya fokus pada kejelekan orang lain. Kalau seperti ini, sebenarnya diri kitalah yang tidak berkembang karena cara ini hanyalah cara untuk merendahkan yang lain agar kita terlihat lebih bersinar. Fokus pada perbaikan diri, bagaimanapun lawan mainnya, tidak boleh diremehkan. Lawan semakin kuat, itulah yang membuat kita bisa semakin termotivasi untuk menjadi lebih kuat dengan cara yang cerdas tanpa melemahkan yang lain.
4.  Dekati orang-orang dengan baik
Perlu dukungan lebih? Perbanyak link-mu. Nggak usah deh mengompori orang dengan provokasi yang tidak baik mengenai lawan. Kita di sini mendekati untuk mencari dukungan yang suka rela. Buat yang didekati juga jangan terlalu ke-geer-an akan ditempati pada posisi penting ketika si doi udah jadi pemimpin. Didukung-mendukung demi kepetingan rakyat, bukan kepentingan pribadi.
5.  Bermainlah dengan cantik
Jangan terlalu tergesa-gesa dan jangan terkesan selalu frontal. Lakukan semuanya dengan rendah hati. Semua ada langkah-langkahnya. Just do it step by step.

Untuk pencitraan yang dibuat oleh management team, percayakan strategi pencitraannya pada management team dan calon bisa bergerak sesuai dengan arahan management team. Selain management team mengurus calon yang akan maju, management team juga mempunyai tugas untuk menggerakkan massa agar massa bisa memihak pada si calon yang didukung oleh management team. Melihat keberadaannya yang sangat penting, maka pastikan orang-orang di dalamnya adalah orang-orang hebat, cerdas, dan kreatif, bukan orang-orang sembarangan.

Apa salahnya dengan pencitraan? Menurut saya, tidak ada yang salah selama tidak bertentangan dengan yang saya sampaikan di atas. Sekali lagi, pencitraan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan citra baik seseorang di mata publik maka lakukanlah dengan cara yang terbaik agar kepercayaan publik BISA tetap dijaga. Terakhir, saya masih belajar. Mohon maaf jika banyak kekurangan di sana-sini. Terima kasih J

0 komentar:

  • Authoress

    Foto Saya
    Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
    Seseorang yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya dan mewujudkan mimpi-mimpinya.
  • Hi, Friends!

  • Followers