RSS
Facebook
Twitter

Kamis, 29 Maret 2012

Petuah Pak Tua dalam Perjalanan [Part 1]



"Hei anak muda, wajahmu memancarkan kegembiraan pagi ini!" Kudengar ia berkata kepada seorang lelaki yang duduk di sebelahnya di bangku paling belakang di bus ini.
Kikuk, yang disebut anak muda hanya mengangguk dan tersenyum menghormati.
"Pasti karena perempuan cantik di sebelahmu kan? Pacarmu?" Tebaknya.
Penasaran, kuperhatikan perempuan yang duduk di samping pemuda itu. Cantik, lembut, perhatian, tidak enakan jika berbuat salah pada orang, cengeng. Ya, itulah kesan yang bisa kutangkap dari penampilan dan sorot matanya.
"Iya, Pak." Jawab pemuda itu sekenanya karena merasa privasinya terganggu.
Ia tersenyum. "Kuliah?" Tanyanya yang lebih terdengar seperti menginterogasi.
"Tidak, Pak. Saya tidak kuliah." Pemuda itu menjawab ringan, tanpa beban.
"Lho? Kenapa?" Ia penasaran.
Menghela napas pendek, lalu pemuda itu menjawab. "Karena tidak ada biaya."
Mimik wajahnya berubah menjadi lebih serius. "Hei anak muda! Kau tahu tidak? Anak seorang tukang becak pun bisa menjadi dokter." Katanya berapi-api. "Orang tuamu kerja apa?"
"Di desa, Pak." Ya ampun, pemuda itu datar sekali menurutku.
"Punya motor?" Ia bertanya lagi.
"Punya."
"Biasanya dipakai apa?"
"Jalan-jalan. Kongkow bareng temen."
"JUAL!!! Lalu gunakan itu untuk biaya kuliah!"
"Hahhh????" Kali ini kulihat ekspresi yang benar-benar mencengangkan. Terlepas dari kedatarannya tadi, sekarang dari wajahnya tersirat bahwa dalam pikiran orang ini, orang ini menggerutu : siapa lo? seenak jidat nyuruh gue jual motor!
Pak Tua berwajah kearab-araban itu tertawa. "Umurmu berapa memang nak?"
"19 tahun." Pemuda itu masih kesal.
"Kau tahu tidak? Laki-laki itu harus pintar dan berpendidikan. Harus kuliah. Seorang perempuan pasti akan bahagia ketika pendamping hidupnya adalah orang yang cerdas dan berwawasan luas. Bagaimanapun, lelaki itu akan jadi kepala keluarga dan harus bisa menjadi contoh."
Hening sejenak.
"Hei." Panggilnya kepada perempuan yang tadi disebut pacar pemuda itu. "Kau kuliah atau-"
Belum sempat ia menyelesaikan pertanyaannya, perempuan bermata sayu itu menjawab, "Kuliah."
"Semester berapa?"
"Dua." Yeah, sudah kuduga kalau dia memang lebih muda dariku.
"Lihat, pacarmu saja kuliah. Di kampus banyak laki-laki yang berparas lebih rupawan darimu dan punya masa depn yang lebih jelas." Ckckck. Bapak ini benar-benar bicara seenaknya pada pemuda itu.
"Dia cinta kok sama saya. Mau keadaan saya bagaimanapun, dia akan tetap sayang sama saya. Begitupun saya ke dia." Bela pemuda itu dan sang pacar pipinya merona merah.
"Nggak jamin. Percaya sama saya, kalau kamu nggak lanjutin jenjang pendidikanmu dan segera memperbaiki hidup. Pasti dia akan memilih yang lain." Yakin sekali ia berkata.
Sang pacar hanya diam saja. Mungkin bingung harus berkata apa. Gumpalan air mata, kulihat siap jatuh dari matanya tapi perempuan itu menahannya agar tidak jatuh.
"Tidak usah sedih begitu." Katanya pada perempuan itu. "Sekarang jujur. Ingin punya pendamping hidup yang sukses atau tidak jelas?"
"Sukses lah Pak." Jawab perempuan itu.
"Kalau ingin sukses harus apa?" Bapak ini hobi sekali bertanya.
Seperti mengingat sesuatu, perempuan itu menjawab, "Rajin dan belajar sampai jenjang yang tinggi, minimal S1. Itu kata orang tua saya."
Hei, sadar tidak sih perempuan itu bicara? Kalau orang tuanya ingin anaknya sukses dengan jalan seperti itu, berarti orang tuanya pun ingin kalau nanti anaknya mendapat pendamping yang seimbang bukan? Nah, kan. Sekarang pemuda itu tertunduk mendengar sang pacar berkata seperti itu.
"Hei, bung! Dengar apa kata pacarmu. Kau sanggup tidak? Kuliah? Jual motor?"
Perempuan baik itu menautkan tangannya pada tangan sang kekasih. "Tapi Pak, ketika saya mencintai seseorang, asalkan dia juga cinta sama saya, saya tidak akan memandang bagaimana backgroundnya. Yang penting dia tulus mencintai saya."
Heh? Sesederhana itu mencintai?
Ia lalu terus menanyai mereka bergantian. Dari mana asalnya. Mengapa mereka bisa bertemu yang ternyata mereka satu kampung. Ternyata pemuda itu bukan pengangguran alias bekerja walaupun ringan dan tidak tetap. Bla... Bla... Bla... dan akhirnya ia memberi petuah.
"Kalau ingin sukses itu syaratnya : satu, jangan minder. Dua, berani. Tiga, bersungguh-sungguh. Saya mungkin terlihat hebat. Wajah saya garang. Badan besar sehingga memberi kesan segan. Tapi kalian tahu? Saya hanyalah Pak Tua yang hidupnya penuh penyesalan. Saya adalah orang bodoh. Saya tidak sekolah sampai akhir. Saya tidak kuliah. Dan saya sangat menyesal karenanya. SANGAT MENYESAL!!! Mungkin sekarang belum terasa, sama, saya dulu juga seperti itu. Tapi nak, yakin, pada akhirnya kau akan menyesal. Jauh... Sampai jauh di lubuk hatimu kau akan menyesal. Sampai dada ini terasa sesak dan hati seakan dicabik-cabik tanpa ampun. Saya ingin sudah cukup sampai generasi saya yang begini. Jangan ada lagi laki-laki yang menyesali masa lalunya karena ia tidak kuliah. Uang bukan masalah, yang penting keinginan. Apapun bisa terwujud jika ada niat dan usaha yang besar. Ingat itu anak muda!"
Aku terhenyak mendengar penuturan Pak Tua itu. Mengalir, sungguh tak terbersit sedikitpun olehku kalau bapak ini sedang berbohong. Dia jujur, dia benar-benar menyesal. Orang segarang diapun masih bisa memperlihatkan sisi melankolisnya yang membuat orang-orang di sekitarnya bisa masuk dan merasakan apa yang dia alami. Sebuah penyesalan panjang dan kesedihan yang mendalam itu berkumpul dalam tangannya yang mengepal, semakin lama kepalannya semakin kuat sehingga memperlihatkan urat-urat pada tangannya. Seolah ia menggenggam semua kepedihannya dan ingin membuangnya, namun tidak bisa karena dalam memorinya masih tersimpan dengan rapi kenangan yang tidak mau terulang lagi pada orang selainnya.


Bersambung...





Inspiring everywhere,
Akabara Hikari ^^

Keutamaan Shalat Isya dan Shalat Shubuh

Shalat isya merupakan shalat di penghujung hari kita, sedang shubuh dalah awalannya. Ternyata kawan-kawan, 2 shalat ini memiliki beberapa keistimewaan. Yuk, kita cari tahu. ^^
“Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh” (HR.Ahmad) ( Semoga Kita semua bukan termasuk orang-orang munafik....Amiiinn..)
Shalat subuh berjamaah adalah tolok ukur sejauh mana kejujuran dan keimanan seorang muslim.

Di dalam sebuah riwayat shahih bahwa Ibnu Umar ra pernah berkat
“Ketika kami tidak melihat seseorang dalam shalat subuh atau isya’, kami langsung berprasangka buruk kepadanya.”
Ini wajar, mengingat shalat-shalat lain selain subuh dan isya bisa dilakukan oleh seseorang dengan mudah karena memang waktunya bertepatan dengan saat bekerja dan terjaga.
Oleh karena itu tidak ada yang mampu konsisten menjaga shalat isya’ dan subuh secara berjamaah selain orang beriman yang diharapkan ada kebaikan muncul darinya.
Karena hal tersebut di atas, maka banyak keutamaan yang didapatkan dari shalat subuh berjamaah, di antaranya:
1. Shalat subuh adalah faktor dilapangkannya rizki
Seorang hamba walau sezuhud apapun dan sangat tidak peduli dengan urusan dunia, ia tetap senang kalau lapang rizkinya minimal mencukupi kebutuhan diri sendiri untuk menyelamatkan muka dari hinanya meminta-minta. Dan demi Allah untuk mencapai ini jalannya adalah dengan menaati Allah.
Pernah suatu ketika Nabi SAW shalat subuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati puterinya Fathimah ra sedang tidur. Maka beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya :
“Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.”
Ini bukan berarti orang yang melaksanakan shalat subuh pasti pulang dengan kantong penuh uang, tetapi yang dimaksud adalah bahwa ketaatan kepada Allah dengan cara menjaga untuk terus istiqomah dalam shalat subuh berjamaah akan mendatangkan taufik dari Allah sehingga nantinya seorang hamba memperoleh keridhoan dan kelurusan dari Rabb-nya yang pada gilirannya ia akan menghabiskan sisa harinya dalam pertolongan dan kemudahan dari Allah dalam urusan-urusannya.
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq : 2-3)
2. Shalat subuh menjaga diri seorang muslim
“Barang siapa yang melaksanakan shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminan-Nya dari kalian dengan sebab apa pun. Karena siapapun yang Allah cabut jaminan-Nya darinya dengan sebab apa pun, pasti akan tercabut. Kemudian Allah akan telungkupkan wajahnya dalam neraka jahannam.”
Makna berada dalam jaminan Allah adalah dalam lindungan, penjagaan, dan pemeliharaan dari-Nya. Sungguh itu semua adalah rahmat, yang kalau menaungi kita, maka semua kepedihan berubah menjadi harapan. Sungguh itu semua adalah kelembutan Allah, yang jika turun kepada kita akan sanggup menjadikan api menjadi dingin dan damai.
Itulah hikmah, kemuliaan, dan kehendak yang tak terkalahkan. Jika ia datang, mampu merubah musuh menjadi teman setia, dan mampu merubah singa yang buas menjadi kucing yang penurut.
3. Shalat subuh sama dengan shalat malam semalam suntuk
Alangkah besar keutamaan yang Allah berikan kepada umat ini. Pertama kali, Allah wajibkan shalat malam dalam firman Allah yang artinya:
”Wahai orang yang berselimut bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit” (QS.Al Muzzammil : 1-2)
Setelah itu Allah menghapus perintah tersebut sebagai bentuk peringanan dalam firman-Nya dalam QS.Al Muzzammil : 20.
Setelah menghapuskan kewajiban shalat malam, Allah tetap menetapkan bagi kita keutamaannya sebagaimana hadits berikut:
”Barang siapa yang melaksanakan shalat isya’ secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti shalat malam satu malam penuh.” (HR.Muslim)
Maka usahakanlah untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Oleh karena itu para ulama ada yang memakruhkan begadang hingga terlalu larut malam walaupun untuk membaca Al Qur’an atau shalat malam jika akan berakibat tidak terlaksananya shalat subuh dengan baik.
Tetapi jangan salah paham dulu, para salafus shalih selalu melaksanakan shalat isya’ dan subuh secara berjamaah tetapi mereka tetap bersemangat tanpa henti dalam melaksanakan shalat malam.

4. Shalat subuh tolok ukur keimanan
Orang yang mengaku beriman tidak perlu sulit-sulit mengetahui kadar keimanannya, ia cukup mengukurnya dengan shalat subuh untuk mengetahui apakah dirinya termasuk jujur dalam beriman ataukah berdusta, apakah ia beriman di atas keikhlashan ataukah riya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan subuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak .” (HR.Ahmad)
5. Shalat subuh adalah penyelamat dari neraka
Nabi SAW bersabda
“Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.” (HR.Muslim)
Ini adalah ketetapan Nabi yang mulia, bahwa siapa yang memelihara pelaksanaan shalat subuh dan ashar maka dia tidak akan masuk neraka dengan izin Allah SWT.
6. Shalat subuh adalah penyebab orang masuk surga
Nabi SAW bersabda,
“Siapa yang melaksanakan dua shalat bardain dia masuk syurga”
Shalat bardain adalah shalat subuh dan ashar. Disebut Al Bardain (dua waktu dingin) karena keduanya dilaksanakan pada waktu dinginnya siang, tepatnya pada kedua ujung siang ketika suasana teduh dan tidak ada terik panas.
7. Shalat subuh akan mendatangkan nikmat berupa bisa melihat wajah Allah yang mulia
“Apabila penghuni syurga telah memasuki syurga. Allah berfirman, ’Apakah kalian ingin aku beri tambahan ?’ Mereka menjawab, ’Bukankan Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankan Engkau telah memasukkan kami ke dalam syurga? Dan Engkau selamatkan kami dari neraka?’
Rasulullah melanjutkan, ”Kemudian dibukalah tabir, maka tidak ada lagi nikmat yang lebih besar daripada nikmat bisa melihat Rabb mereka. Inilah nikmat tambahan itu.” Lalu beliau membaca surat Yunus : 26 yang artinya "Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang terbaik jannah dan tambahannya.” (HR.Muslim)
8. Shalat subuh adalah suatu syahadah khususnya bagi yang konsisten memeliharanya
“Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu shalat subuh dan ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka – dan dia lebih tahu tentang mereka - ’Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaku?’ Mereka menjawab, ’Kami menginggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat’” (HR.Bukhari)
9. Shalat subuh adalah kunci kemenangan
“Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)
Dikisahkan pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tentara Mesir yang mengajak berbicara tentara Yahudi yang paham bahasa Arab.
Tentara Mesir itu berkata, “Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan batu, kemudian pohon dan batu itu mengatakan ,’hai hamba Allah, hai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia’”
Tentara Yahudi menjawab, ”Semua itu tidak akan terjadi sebelum shalat subuh kalian sama dengan shalat Jumat.”
10. Shalat subuh lebih baik daripada dunia seisinya
“Dan dirikanlah pula sholat Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan oleh malaikat”. (QS.Al Isroo (17):78)
“Barangsiapa sholat isya secara berjamaah, maka ia bagaikan sholat (malam) setengah malam, dan barangsiapa sholat Subuh secara berjamaah maka ia bagaikan sholat (malam) semalam penuh.” (HR.Muslim, Abu Daud dan Tirmizi)
“Sholat terberat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Kalau mereka tahu pahala yang disiapkan pada sholat itu, maka mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak. Sungguh, aku benar-benar hendak memerintahkan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar kepada suatu kaum yang tidak hadir sholat berjamaah, lalu aku membakar rumah-rumah mereka.” (HR.Bukhari-Muslim)
“Barangsiapa melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah, maka ia berada dalam perlindungan Alloh.” (HR. Ibnu Majah). Hadits shohih.
“Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.Muslim dan Ahmad)
Mengenai shalat dua rakaat sunah sebelum subuh Rasulullah bersabda,
“Dua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya.” (HR.Muslim)


Semoga bisa menambah motivasi kita untuk selalu mengerjakan shalat shubuh dan shalat isya tepat waktu dan berjamaah...


Akabara Hikari ^^

Minggu, 04 Maret 2012

Sesosok Biru Itu Kembali Datang


Katakan, kau itu sebenarnya apa? Siapa?


Biru. Warna yang menurutku adalah lambang keteduhan, ketenangan, kebaikan. Dan katanya, orang-orang yang menyukai warna biru bisa memiliki sifat-sifat yang kusebut tadi. Yah, walaupun tidak semua sih.

Dulu, warna ini adalah warna favoritku. Didominasi dengan warna biru, ini hidupku. Terlebih saat masuk dormitory, aku semakin senang mengoleksi barang-barang dengan warna ini. Biru, biru, biru. Semua yang berwarna biru itu indah. Langit biru tandanya cerah, air berwarna biru bisa membawa rasa damai. Ah! Hampir saja aku lupa, ada satu biru yang paling tak kusuka yaitu pulpen bertinta standar warna biru. Sedikit berlebihan tentang warna biru kala itu, dan mungkin itulah sebabnya ada teguran dari Langit yang membuatku sedikit 'ngeri'.

Tahukah kau kalau tinggal di dormitory itu menyenangkan? Bisa kenal dengan banyak teman dari seluruh penjuru nusantara, bisa belajar 2 bahasa asing sekaligus cepat cap cis cus menggunakannya, bisa lebih mandiri. Terlebih kau masih 13 tahun! Great, menarik bukan?

Walaupun di samping itu banyak aturan, sedikit liburan, jadwal padat, jarang bertemu keluarga tercinta, tapi tetap saja mengasyikkan. Kau bisa banyak tahu banyak hal yang mungkin kalau kau tidak ada di sini kau akan menyesal karena tak pernah mengetahuinya. Banyak juga pelajaran berharga tentang perjuangan yang kudapatkan terutama dari teman-teman yang berasal Pulau Emas, Kepulauan Sunda Kecil, bahkan dari Labadios pun ada.

Sesuatu yang menyita perhatianku salah satunya adalah asal mula dormitory-ku itu. Areal domitory-ku itu dikelilingi oleh kebun bambu. Sehingga, ketika malam bagi yang kamarnya terletak di daerah perbatasan, pasti akan mendengar orkestra bambu dan angin.

Bagi penduduk sekitar, dormitory-ku ini bisa dibilang angker. Karena sebelum dibangun, wilayah itu tadinya adalah kuburan. Biasa saja sih, toh samping rumahku juga kuburan yang kadang penghuninya mampir ke rumah. Hehehe.

Ada rumor menyeramkan pernah menyebar. Penghuni lama dormitory merasa terusik dan seperti telah ditabuh genderang perang dari jenisnya, mereka pun menyerang ke dormitory. Dari 1 dormitory ke dormitory yang lain. Dari kamar ke kamar. Kesurupan, yeah, itu menjadi pemandangan yang biasa. Menyerang teman sekamar, juga teman sekelas. Bisa terjadi di mana saja, tapi paling sering itu di kamar atau di kelas. Aku tidak percaya hantu. Yang kupercaya adalah makhluk ghaib dari bangsa jin. Jelas beda.

Pertama kali menyaksikan orang yang kesurupan di depan mata rasanya deg-degan, gimana jadinya kalau pindah padaku? Na'udzubillah. Tapi lama-lama biasa saja, asal kau kuat jiwanya dengan selalu mengingat-Nya, insya Allah tak akan pernah dimasuki. Dan, tempat yang dianggap paling rawan adalah kamar mandi. Makanya, kalau malam-malam ke kamar mandi pasti mengajak teman, terlebih yang kamar mandi dormitory-nya seperti lorong dari ujung ke ujung di belakang kamar-kamar dan dibaliknya adalah kebun bambu.

Tahun pertama, dormitory-ku terletak di tengah-tengah. Wilayah aman. Tahun kedua, pindah ke dormitory yang berbatasan dengan kebun bambu. Nah, di sini ini yang mulai heboh kesurupan bergantian. Silakan percaya atau tidak, tapi ini serius. Mungkin seminggu masih heboh, tapi setelahnya tidak lagi, sampai ada kejadian lagi tentunya. Heran, padahal di dormitory-ku itu suasananya sudah di-setting sereligius mungkin. Iblis, jin, setan apapun namanya, mereka sudah berjanji untuk selalu mengganggu manusia.

Tapi sebenarnya, mereka takut lho sama manusia. Asal manusia itu berani. Kata yang berpengalaman, kalau mereka hadir, pasti kau merasakan lehermu dingin. Itu bukti kalau mereka datangnya dari belakang. Mana ada kalau berani malah datang dari belakang kan?

Di tahun kedua pula, aku mendapat posisi ranjang yang ketika aku bangun langsung melihat pintu ke kamar mandi. Dan sampai satu tahun penuh, walaupun diubah posisinya, aku selalu mendapat keadaan seperti itu : ketika bangun, yang dilihat adalah pintu. Tak ada yang mau bertukar dan akupun tak masalah. Yang penting bisa tidur itu sudah cukup. Uniknya, kamarku dengan kamar sebelahku hanya dibatasi oleh lemari-lemari. Pintu masuk hanya ada satu di tengah-tengah bersebarangan dengan lemari-lemari pembatas. Dan, kau tahu? Satu kamar berisi rata-rata 30 orang dengan ranjang tingkat dan selama di situ aku menempati ranjang di bawah.

Besok, akan ada dua ujian. Yang satu hitung-hitungan dan satunya hafalan. Dan, datanglah keadaan yang tidak memungkinkan untuk belajar. Entah gejala typus-ku kumat atau hipotensiku yang kumat. Yang jelas, sejak tahun pertama sering seperti itu. Bolak-balik rawat inap di RS sudah biasa lah ya, beruntung masih di RSU bukan di RSJ, hehe.

Dan saat itu kuputuskan saja untuk istirahat daripada terlalu memaksakan. Segala yang terlalu dipaksakan itu tidak baik. Dan akupun berdo'a sebelum tidur : "Ya Allah, bangunkan aku pada pukul 3 pagi. Oleh siapapun dan dengan cara apapun, yang penting aku bisa bangun. Dan semoga, sudah sehat saat bangun. Amiinnn..."

Saat itu, aku termasuk orang yang sensitif dan ketika merasa terusik saat tidur pasti langsung bangun dengan setengah kaget. Maklumlah ya, terkadang suka ada kucing yang masuk atau teman sekamar yang kebetulan lewat dan numpang duduk di kasur.

"Dhea..." Kudengar sebuah suara lembut memanggilku. Kuabaikan, paling orang iseng atau ingin minta ditemani ke kamar mandi.

"Dhea..." Panggilnya lagi, hanya jeda sekian detik.

"Hn." Kurespon dengan ber-'hn' singkat.

"Dhea..." Ini yang ketiga kalinya aku mendengar suara lembut itu. "Bangun... Katanya mau belajar. Udah jam tiga." Kali ini sambil mengelus-elus kakiku, Kurasakan dia duduk di atas kasur. Hei, seenaknya! Eh tunggu, ini siapa, pikirku. Kenapa saat dibangunkan biasa saja? Tak ada rasa kaget dan mataku tak mau memenuhi instruksi dari otakku untuk membuka.

Kala itu, aku tidur membelakangi pintu kamar mandi. Dan dalam beberapa saat akhirnya aku bisa membuka mata. Sedikit terkejut, yang pertama kulihat adalah pergerakan jarum detik di jam wekerku yang alarmnya rusak itu bergerak pas menunjukkan pukul 3 menit ke 0 detik ke 0. Great, sangat pas!

"Ng.. 15 menit lagi deh." Kataku asal dan melanjutkan tidurku.

Sempat bermimpi sejenak, tapi lagi-lagi aku mendengar suara itu lagi.

"Dhea..." Panggilnya sambil mengusap-usap kepalaku. Hei, aku tak suka kepalaku disentuh sembarangan!

Aku pun berbalik badan dan membuka mata. Yang pertama kulihat adalah lantai. Kututup mataku sekali lalu kubuka lagi. Tampak bagian bawah seseorang sedang berdiri dengan sesuatu berwarna biru muda. Gaun, gamis, atau rok? Tak jelas tanpa kacamata.

Penasaran, kupastikan siapa yang membangunkanku. Teman sekamarkukah? Pembimbing kamarkah? Tubuh yang ramping, mengenakan pakaian serba biru, juntaian kerudung berwarna biru. Tangan putih alami yang kelihatannya sangat halus. Dagu yang agak sedikit tertarik ke atas yang biasa terjadi ketika bibir menyunggingkan senyum. Wangi seperti bunga.

Aku berkedip dan membalikkan badan lagi untuk melihat jam. Dan ternyata pas lagi, 03.15. Aku bangun dan melihat sekelilingku. Belum ada seorang pun yang bangun. Dan hei, pintu ke kamar mandi terbuka!

Langsung kuberjalan ke arah kamar mandi dan mengecek adakah kamar mandi yang tertutup, tanda ada orang di dalamnya. Nihil, yang kurasakan hanya angin kencang dari arah kebun bambu. Aku cek kamar sebelah, siapa tau sudah ada yang bangun. Tak ada juga. Kucek pintu masuk, siapa tahu dia langsung keluar menuju masjid dormitory untuk shalat malam. Namun, pintu masih terkunci dari dalam, tanda belum ada yang keluar.

Apa aku mimpi? Mengapa begitu nyata, terlebih saat dia duduk dan mengusap? Kalau nyata, mengapa lenyap?

Tak ambil pusing, aku menuju kamar mandi dan berwudhu. Kutunaikan shalat malam 2 rakaat dan setelah selesai, aku baru sadar. Rasa sakit yang lebih dari sekedar cekot-cekot di kepalaku hilang, mualpun sudah tidak. Alhamdulillah, langsung kubuka bahan ujian. Walau, sebentar tapi lumayan untuk me-refresh. Selang 15 setelah itu kehidupan sebelum subuh di dormitory dimulai, mulai ramai karena sudah banyak yang bangun.

Pagi-paginya akupun bercerita pada teman-teman. Ada yang bilang mungkin itu ibu peri. Hei, ini bukan negeri dongeng. Ada juga yang bilang itu jin penunggu kamar. Apapun itu, intinya yang mereka katakan, dia makhluk ghaib.

Dipikir-pikir, mungkin saja. Siapa sih yang sudah siap berpakaian lengkap plus wangi di pagi buta? Warna biru pula. Wallahu 'alam. Kalau terus dipikir, rasa penasaranku tak kan pernah hilang.

Enam tahun berlalu sudah dan sampai sekarang aku tak pernah tahu siapa dia sebenarnya. Dan tiba-tiba, dia muncul lagi di hadapanku. Tak bisa kulihat parasnya karena dia membelakangiku. "Sudah besar ya?" Tanyanya lembut, suara yang sama seperti waktu itu. Setelah itu dia pergi meninggalkanku sebelum aku sempat berkata. "Hei!" Teriakku seraya mengejarnya. Jauh dan semakin jauh dan akhirnya akupun terjatuh dengan mata terpejam. Ketika kubuka mata, kusadari aku berada di kamarku.

Mimpi, eh?

Hei, aku tambah penasaran. Siapapun kau, ingin kuucapkan 'terima kasih'. :)





Wallahu 'alam bish showwab,
Akabara hikari ^^

Sabtu, 03 Maret 2012

Tentang Adab Seorang Muslim


Hak Muslim atas Muslim
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya)". Riwayat Muslim.
Lihat Orang di Atasmu
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tiak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu." Muttafaq Alaihi.
Kebaikan dan Kejahatan
Nawas Ibnu Sam'an Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang kebaikan dan kejahatan. Beliau bersabda: "Kebaikan ialah akhlak yang baik dan kejahatan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan engkau tidak suka bila orang lain mengetahuinya." Riwayat Muslim.
Tentang Bisik-bisik
Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila engkau bertiga maka janganlah dua orang berbisik tanpa menghiraukan yang lain, hingga engkau bergaul dengan manusia, karena yang demikian itu membuatnya susah." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.
Dilarang Mengusir Orang dari Tempat Duduknya
Dari Imran Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah seseorang duduk mengusir orang lain dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di tempat tersebut, namun berilah kelonggaran dan keluasan." Muttafaq Alaih
Menjilat Tangan Setelah Makan
Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kamu makan makanan, maka janganlah ia membasuh tangannya sebelum ia menjilatinya atau menjilatkannya pada orang lain." Muttafaq Alaihi.
Mengucap Salam
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah salam itu diucapkan yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak." Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim: "Dan yang menaiki kendaraan kepada yang berjalan."
Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah mendahului orang Yahudi dan Nasrani dengan ucapan salam, bila bertemu dengan mereka di sebuah jalan usahakanlah mereka mendapat jalan yang paling sempit." Riwayat Muslim.
Apabila Ada yang Bersin
Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah mengucapkan alhamdulillah, dan hendaknya saudaranya mengucapkan untuknya yarhamukallah. Apabila ia mengucapkan kepadanya yarhamukallah, hendaklah ia (orang yang bersin) mengucapkan yahdii kumullah wa yushlihu balaakum (artinya = Mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki hatimu)." Riwayat Bukhari.
Larangan Minum Sambil Berdiri
Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri." Riwayat Muslim.
Memakai Sandal
Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kalian memakai sandal, hendaknya ia mendahulukan kaki kanan, dan apabila melepas, hendaknya ia mendahulukan kaki kirij adi kaki kananlah yang pertama kali memakai sandal dan terakhir melepaskannya." Muttafaq Alaihi.
Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah seseorang di antara kalian berjalan dengan satu sandal, dan hendaklah ia memakai keduanya atau melepas keduanya." Muttafaq Alaihi.
Larangan Memanjangkan Pakaian Karena Sombong
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Allah tidak akan melihat orang yang menjuntai pakaiannya terseret dengan sombong." Muttafaq Alaihi.
Makan dan Minum dengan Tangan Kanan
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kalian makan hendaknya ia makan dengan tangan kanan dan minum hendaknya ia minum dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya." Riwayat Muslim.
Larangan Makan, Minum, dan Berpakaian dengan Sombong
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap sombong." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits mu'allaq menurut Bukhari.
(Sumber : Kitab Bulughul Maram di dalam Kitab Kelengkapan Bab Adab, Hadits 1467-1482)
Subhanallah, dalam Islam hal-hal kecil dalam kehidupan seorang muslim pun ternyata diperhatikan. Betapa Islam membuktikan bahwa penganutnya dituntut untuk menjadi umat yang terbaik. Mau nyari pahala dan ridho Allah juga gampang karena bisa dicari di mana-mana. Iya kan? Jika ada maksud hadits yang kurang dimengerti bisa segera ditanyakan, insya Allah dibantu jawab karena waktu di Junior High School pernah bahas ini.


Yuk, mari ber-fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan),
Akabara Hikari ^^
  • Authoress

    Foto Saya
    Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
    Seseorang yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya dan mewujudkan mimpi-mimpinya.
  • Hi, Friends!

  • Followers