RSS
Facebook
Twitter

Sabtu, 06 Agustus 2011

Man Jadda Wajada (1)

Hai sahabat semua! Jumpa lagi dengan Hika di blog ini. ^^
Udah lama kena WB *alasan klasik*, so baru nulis lagi nih. Check it out!
Man Jadda Wajada. Siapa sih yang nggak kenal kata-kata ini? Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan sukses. Nah, kata-kata yang di-booming-kan lewat novel inspiratifnya A. Fuadi yang berjudul “Negeri 5 Menara” ini, ternyata sudah menjadi judul buku karangan Akbar Zainudin. Judul lengkapnya “Man Jadda Wajada, The Art of Excellent Life”. Apa coba hubungannya pengarang buku yang saya temukan di rumah itu dengan pengarang “Negeri 5 Menara”? Ternyata mereka tadinya 1 pondok, saudara-saudara! Yup, Pondok Gontor yang terkenal itu.
Saya itu pengagum kata-kata. Jika ada kata-kata yang bagus, inspiratif, dan motivatif, pasti saya catat. Dan, di buku “Man Jadda Wajada, The Art of Excellent Life” ini banyak kata-kata yang menurut saya memiliki kekuatan. Eits, menurut pengarang yang juga saya setujui.Hehehe.
Tulisan ini akan terbagi menjadi 3 termin biar nggak kebanyakan. Mau tahu apa aja kata-katanya? Selamat membaca!
Bagian I Mengubah Paradigma
(Paradigma = sudut padang/cara pandang kita terhadap sesuatu)
>> Sukses adalah Pilihan
“Al-Jaddu bil jiddi wal himanu bil kasali, fanshab tushib’an qariibin ghayatul ‘amali.”
Kesuksesan akan didapatkan dengan kesungguhan dan kegagalan terjadi akibat kemalasan, bersungguh-sungguhlah maka kamu akan mendapatkan dengan segera apa ang kamu cita-citakan.
>> Bersihkan Hati dan Pikiran
“Wahrish ‘ala hifdzil qulubi minal adza, faruju’uha ba’dattanafuri yanshub. Innal quluba idza tanafara wudduha syibhuzzujajati kasruha la yusy’ab.”
Dan jagalah hatimu dari penyakit-penyakitnya, sulit mengembalikan hati yang sudah jauh dari kebenaran. Sesungguhnya hati jika sudah kotor, membersihkannya bak mengumpulkan kaca yang pecah berserakan.
>> Selalu Berpikir Positif
“Wa ‘ainur ridha’an kulli ‘aibin kaliilatun, kamaa anna ‘ainassukhti tubdilmasawiya.”
Jika kita melihat sesuatu dengan positif, maka semuanya akan terlihat baik. Sebaliknya jika kita melihat sesuatu dengan negatif, maka semua yang tampak adalah kejelekan.
>> Jalani Hidup dengan Optimis
“Syammir wa jidda li amrin anta thalibuhu, idz la tunalul ma’ali qaththu bil kasali.”
Singsingkan lengan baju dan bekerja keraslah untuk mencapai yang Anda inginkan, sebab kehormatan itu tidak bisa dicapai hanya dengan bermalas-malasan.
>> Jangan Takut Gagal
“iMan lam yadzuq dzullatta’allumi saa’atan, tajarra’a dzullal jahli thuula hayatihi.”
Barangsiapa belum merasakan kesulitan belajar walau sebentar, ia akan merasakan kebodohan yang menghinakan selama hidupnya.
>> Bangun Percaya Diri
“Idza shadaqal ‘azmu wadnahassabilu.”
Jika benar kemauannya, niscaya terbukalah jalannya.
>> Ambisi yang Menggelorakan Hidup
“Inna lakum ma’alim, fantahuu ila mu’alimikum wa inna lakum nihayah, fantahuu ila nihayatikum.”
Sesungguhnya setiap dari kamu mempunyai tempat pemberhentian, maka tujulah tempat pemberhentianmu. Dan sesungguhnya kamu mempunyai tujuan, maka raihlah tujuanmu.
>> Bermula dari sebuah impian
“Bi qadri maa ta’tanii, tanalu maa tatamannaa”
Sebesar kemauanmu, sebesar itu pula yang kau dapatkan.
>> Menjadi Padi yang Semakin Merunduk
“Yaa ayyuhassadirul muzawiru min shalafin, mahlan fainnaka bil ayyami munkhodi’.”
Hai orang-orang yang egois dan sombong lagi berpaling, berhati-hatilah karena hari-harimu menipu.
>> Keajaiban itu Ada pada Diri Anda!
“Al-Jaddu bil jiddi wal himanu bil kasali, fanshab tushib’an qariibin ghayatul ‘amali.”
Kesuksesan akan didapatkan dengan kesungguhan dan kegagalan terjadi akibat kemalasan, bersungguh-sungguhlah maka kamu akan mendapatkan dengan segera apa ang kamu cita-citakan.
>> Bersyukur itu Nikmat
“Waidzaa kunta fii ni’matin far’aha, fainnal ma’ashi tuziilun ni’ama.”
Jikalau kamu telah mendapatkan nikmat, jagalah nikmat itu karena sesungguhnya kemaksiatan itu menghilangkan nikmat.
>> Kenyataan Tentang Hari Ini
“Lan tarji’al ayyamul latii madhat”
Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
>> Kekuatan Kata-kata
“Al kalamu yanfudzu ma laa tanfudzuhul ibaru.”
Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak dapat ditembus oleh jarum.
>> Memberi Makna pada Hidup
“Qiimatul mar’i bi qadri ma yuhsinuhu.”
Nilai/harga diri seseorang itu diukur dari kebaikan yang telah dia perbuat.
  • Authoress

    Foto Saya
    Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
    Seseorang yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya dan mewujudkan mimpi-mimpinya.
  • Hi, Friends!

  • Followers