Hujan...
Tidak banyak orang yang benar-benar nekat menerobos hujan badai demi mendatangi tempat ujian yang bahkan belum tentu kau bisa lulus ujian itu walaupun sudah datang hujan-hujanan. Parahnya, bahkan kau akan malu seumur hidup jika gagal.
Tidak banyak orang yang mau berbagi payung walaupun sudah jelas-jelas orang yang berjalan di sebelahnya sudah basah kuyup serta menggigil kedinginan.
Banyak kendaaraan yang mengebut dan adu salip agar cepat sampai tujuan di hari yang sangat basah itu, namun... apakah sang pengendara pernah memikirkan karena tindakannya, seseorang sampai masuk ke rumah sakit dengan dirawat inap beberapa hari?!
Hujan pernah mengajariku tentang arti kesungguhan dan pengorbanan.
Hujan...
Hujan rintik-rintik membisikkan padaku, “Tenang, masih ada harapan..”
Hujan deras mengatakan padaku, “Semangat!”
Hujan badai berteriak padaku, “Baru begini saja menyerah, eh? Buktikan kalau kau memang bisa!!!”
Setelah itu ada pelangi yang menyapaku, “Hai kawan. Selamat, kau hebat!”
Hujan mengingatkanku, bahwa setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. Setelah tangis akan ada tawa. Setelah gelap pasti ada cahaya yang akan menuntunmu ke jalan yang benar. Dan, masih banyak kisah lagi yang kulewati bersama hujan...
Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).
[QS. Al-Furqan : 50]
With drop of dew,
Akabara Hikari