RSS
Facebook
Twitter

Minggu, 06 Februari 2011

Tunjukkan Pesonamu, Wahai Bintang!

Kita semua adalah bintang. Sepakatkah dengan pernyataan ini? Saya yakin akan banyak komentar berbeda dari masing-masing individu.
Setiap manusia dilahirkan bukan dengan tidak memiliki apapun. Memang ketika kita dilahirkan, kita masih polos sekali dan belum mengetahui apa-apa. Namun yakinlah ada sesuatu luar biasa yang ada pada diri kita. Apa itu? Potensi. Ya. Setiap orang memiliki potensi yang luar biasa yang ada jauh di dalam diri kita dan dengan memanfaatkan potensi tersebut kita bisa menjadi bintang.

Ada 3 hal yang bisa kita petik pelajaran dari bintang. Pertama, bintang selalu berkompetisi. Kedua, bintang merupakan sumber cahaya. Dan yang terakhir, bintang itu dekat dengan benda langit lainnya (misalnya planet atau satelitnya). Nah, ketika ketiganya itu diimplementasikan pada diri manusia, akan seperti apa jadinya? Mari bahas satu per satu.


Bintang selalu berkompetisi siapa yang paling terang memancarkan cahayanya. Di tata surya ini, bintang yang terkenal paling terang adalah matahari. Kenapa? Karena dia bukan hanya Raja Siang, namun ia juga dapat memancarkan cahaya pada malam hari dengan menitipkan cahayanya pada agennya yaitu bulan. Sehingga, ketika malam tiba, matahari pun masih bisa bersaing dengan bintang-bintang lainnya dan cahaya matahari pada bulan masih dapat mengalahkan cahaya di sekitarnya. Manusia pun begitu adanya. Dari sebelum ia ada, ada pula sebuah kompetisi. Kompetisi ribuan atau bahkan jutaan sperma untuk membuahi satu sel telur. Setelah itu hanya satu yang bisa membuahi dan berkembang hingga menjadi embrio, janin, dan manusia. Dan itu adalah Anda!


Maka, apapun yang terjadi pada diri kita adalah hal yang luar biasa karena kita memang dilahirkan sebagai pemenang! Dengan kelebihan dan kekurangan kita tentunya. Dalam islam dikenal istilah fastabiqul khairot yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan. Jadi, walaupun kita sudah menjadi pemenang, kita akan terus berkompetisi terutama untuk mengumpulkan amal-amal baik.


Selanjutnya, bintang merupakan sumber cahaya. Ini sudah hal yang tidak usah kita ragukan lagi bukan? Lalu apa hubungannya dengan kita? Kita sebagai pemenang, sebagai pribadi yang luar biasa juga bisa menjadi ‘sumber cahaya’. Harus ada perbedaan dengan ada dan tidaknya kita sebagai ‘sumber cahaya’. Kita adalah ‘sumber cahaya’ adalah kita dapat menjadi pribadi yang bermanfaat. Bukan pribadi yang merugikan apalagi menghancurkan.


Kemudian sifat istimewa bintang adalah dekat dengan benda-benda langit lainnya. Untuk apa? Ketika bintang berada dekat dengan benda-benda langit lainnya, bintang tersebut dapat berbagi atau meminjamkan cahaya dengan yang lainnya. Misalnya tadi matahari yang meminjamkan cahayanya pada bulan. Bintang-bintang bertaburan di langit sehingga langit tidak terlihat gelap atau permainan cahaya bintang pada planet Venus yang sering kita kenal sebagai Bintang Kejora. Dari kedekatan bintang dengan yang lain, pancaran cahaya akan lebih terasa dan terlihat.


Begitu pula dengan kita yang manusia. Ketika kita hanya beranggapan bahwa kita adalah pribadi yang luar biasa dan kita dapat memberi manfaat bagi orang lain namun tidak dekat atau jarang bergaul dengan orang lain, apa jadinya? Yang akan terjadi adalah manfaat yang kita beri tidak akan berguna. Suatu komunitas bisa diibaratkan wadah yang bisa menampung manfaat dari kita. Maka dari itulah kita harus dekat dengan orang-orang terutama mereka yang ada di sekitar kita agar manfaat atau kontribusi yang akan kita beri tidak akan sia-sia.


Begitulah keistimewaan bintang. Bintang itu bukan follower tapi ia adalah tradesetter. Mereka yang bintang adalah mereka yang berani, inisiatif, antusias, pintar menempatkan diri di berbagai situasi dan mereka yang selalu bergerak demi perubahan yang lebih baik. Hanya mereka? Oh, tidak! Kita juga karena kita semua adalah bintang.


Hm, tapi jangan bangga dulu Saudara-saudara! Melihat sesuatu itu tidak boleh hanya dari satu sisi saja. Setelah tadi kita bicarakan kebaikan-kebaikan bintang. Sekarang mari bahas kelemahannya.


Sesuatu yang berlebihan itu seringkali tidak baik. Karena pancaran sinar matahari yang dapat menerangi bumi ini begitu mempesona, akhirnya ada juga yang menagung-angunkannya bahkan mendewakannya. Seperti pada zaman Mesir Kuno, ada Dewa Matahari yaitu Amun-Ra. Adakah manusia yang diagung-agungkan diatas batas normal karena kelebihannya?


Ambil contoh saja artis-artis terkenal. Bagaimana tindak-tanduk para fans terhadap mereka? Dari yang mencontoh gaya rambut, style, mode, menyukai secara berlebihan, mengetahui banyak infonya sampai yang detail-detail seperti ukuran sepatu dan semacamnya. Bahkan ia rela melakukan apa saja demi kecintaannya yang berlebihan terhadap artis pujaannya itu.

(Hehehe.. Itu cuma contoh. Cuma contoh. :D)

Dengan seperti itu, keberadaan kita sebagai bintang bisa dianggap menyesatkan. Kalau semua kebaikan kita dicontoh sih bagus, tapi kalau sampai yang jeleknya juga? Maka dari itu, sebagai bintang kita pun harus bisa mengontrol power of star kita agar tetap bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Ketika kita melakukan hal yang baik dan orang pun mengikuti kebaikan kita maka pahala akan mengalir deras pada kita bukan? Begitu pula sebaliknya, kita akan mendapat dosa ketika orang lain menyontoh kelakuan buruk kita. Na’udzubillahi min dzalik.


Selain itu, karena aura kebintangan kita terus menguar, bisa saja ada rasa sombong di hati kita karena kita adalah bintang. Kesombongan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita sebagai makhluk-Nya tidak berhak menyombongkan diri karena kebintangan yang ada pada diri kita.

Intinya, pergunakanlah kebintanganmu itu untuk kebaikan yang berarti juga untuk beribadah kepada-Nya agar kita bisa selalu menjadi hamba yang selalu disayang oleh-Nya. Amiiin...
Bintang, jangan ragu tuk tunjukkan pesonamu!!!

(Terinpirasi bikin tulisan ini setelah baca bukunya Afifah Afra yang judulnya “...and The Star is Me!” )

-Akabara Hikari-

0 komentar:

  • Authoress

    Foto Saya
    Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
    Seseorang yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya dan mewujudkan mimpi-mimpinya.
  • Hi, Friends!

  • Followers